MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG LAUTAN SAMPAH DI TPST PIYUNGAN

 MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG LAUTAN SAMPAH DI TPST PIYUNGAN

"GRESEK" TPST YOGYAKARTA FULL MOVIE


Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh : Syaifullah Aji Widada (21310410009)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Topik

Menceritakan tentang aktifitas dan kehidupan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Yogyakarta. Dari puluhan ton sampah plastik yang dibuang setiap harinya, sebagian besar berakhir di TPST Piyungan sehingga membuat penumpukan limbah sambah.

Sumber

Film Dokumenter “Gresek” TPST Piyungan Yogyakarta

 

https:/youtu.be/m6VhCcsi9zM

Ringkasan

Permasalahan sampah merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh setiap kabupaten/kota di Indonesia. Berdasarkan pada data dari Kementerian Lingkungan Hidup (2012) dalam Kajian Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan (2015), volume sampah di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 200.000 ton/hari, dan mengalami trend naik secara signifikan yakni pada tahun 2012 volume sampah di Indonesia menjadi 490.000 ton/hari atau 178.850.000-ton dalam satu tahun.

Berdasarkan pada hasil survei timbulan sampah yang dilakukan oleh BLH Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015, rata- rata timbulan sampah dari perorangan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebanyak 0,44 kg/orang/hari.

 

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanganani masalah sampah tersebut adalah dengan mendirikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Sampah yang diangkut ke TPST Piyungan berasal dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sampah yang diangkut TPST Piyungan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 158.599 ribu kg dan setiap harinya TPST Piyungan menampung 400-500-ton sampah. Pengelolaan TPST Piyungan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Istimewa.

 

 

Permasalahan

Masih banyaknya orang-orang yang menggunakan plastik secara berlebihan tanpa melihat dampaknya dan sampah yang dibuang di TPST piyungan tanpa diolah telebih dahulu menimbulkan penumpukan sehingga terjadi pencemaran lingkungan oleh warga sekitar.

 

Tempat pembuangan akhir sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar TPST Piyungan, maka diperlukan sebuah pengelolaan yang tepat agar eksternalitas negatif dari keberadaan TPST Piyungan dapat diminimalkan.

 

Opini saya

Alangkah baiknya diadakan pengolahan sampah plastik di TPST Piyungan sebelum dibuang agar tidak terjadi penumpukan sampah

Masyarakat dihimbau untuk mengurangi sampah plastik seperti mengurangi menggunakan sedotan plastik yang hanya dapat dipakai sekali dan juga mambawa kantong belanja sendiri

Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang dapat dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang disposable (sekali pakai buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah

 


Komentar